BERTAMBAH KREATIFKAH (SAYA) PASCA LEBARAN?

Dalam hitungan minggu, romansa mudik saya berganti ritual balik. setelah beberapa hari meninggalkan kota untuk merayakan lebaran di kampung halaman, saya sebagai kaum urban kembali harus melalaui jalan raya di sepanjang jalur balik Rembang - Semarang. Kembali lagi ke kota tempat mendapat rizki dan menyemai mimpi :D.

Bagi saya yang bekerja di sektor industri kreatif - Event Organizer. Lebaran kemarin menjadi liburan yang sangat panjang. Bayangkan mendapat libur pada H-3 sampai H+7, hampir seminggu lebih berleha-leha, meninggalkan persiapan Pameran Properti yang ribet-belibet. 

Seminggu itu pula saya off  menulis di blog, ntah males atau sok sibuk dengan liburan di rumah. Lebaran tahun inilah saya juga bisa merasakan ketupat dan lepet yang hanya tersedia di Lebaran Ketupat (Lebaran pada tanggal 7 syawal). Sungguh indahnya...

Berbeda dengan Pegawai Negeri sipil (PNS), Kamis tanggal 23 Agustus merupakan hari pertama masuk kerjaselama cuti lebaran. Kalau saya lihat di kalender memang Pemerintah menertapkan cuti bersama tanggal 21-22 agustus. secara kumulatif berarti PNS menikmati hari libur selama lima hari ditambah hari sabtu dan Minggu.

Baca Juga: Cara Untuk Lebih Kreatif

Sebaiknya bagi entrepreneur, pegawai, karyawan, kesempatan libur tersebut dimaksudkan agar dapat merayakan Lebaran di kampung halaman dan kembali lagi ke tempat kerja dengan lebih fresh dan kreatif. 

Bagaimanapun juga perayaan Lebaran yang diwarnai dengan mobilitas pulhan juta orang pada ritus mudik-balik, merupakan fenomena yang telah menjadi sosio-budaya yang butuh perhatian khusus dari manajeman transporasi.

Pernah membolos, saat pertama masuk kerja setelah libur lebaran? Kalo jawaban Ya berarti sama ;D. Tindakan mangkir kerja tentu mengganggu jalanya manajemen tempat kerja. Sebenarnya apa sih yang membuat kita enggan masuk kerja setelah liburan?. Malas atau bosan? Perhaps ini yang akan menjadi solusinya.

BREAKING THE ROUTINE

Kalau dibilang menjadi seorang kreatif itu harus bawaan, sebenarnya tidak benar. Karena kreatifitas merupakan habit yang selalu dirangsang supaya muncul. Beda dengan IQ yang bersifat given. Ingatkah, waktu kecil kita suka sekali dengan menggambar, seolah-olah gambar merupakan teman sehari-hari. 

Nah, sebenarnya dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa kita mempunyai benih-benih kreatifitas. Namun dalam perjalananya, kita selalu tidak melatihnya kembali. So, jangan lagi bilang: “Ah... saya kurang berbakat dan tidak kreatif ”.

Baca Juga: Semua Orang Itu Kreatif

Rutinitas itu akan menjadikan kita rajin. Tapi rutinitas juga perlu untuk diminimalkan bagi mereka yang ingin kreatif. Rutinitas membuat kita menjadi sulit menemukan ide-ide baru. Yah..karena terlalu sering bermain-main dengan formula yang telah tersedia. Sehingga kita menjadi terlalu nyaman untuk menjalankanya, kerena bekerja dengan hal yang itu-itu saja.

Untuk menjadi kreatif, haruslah melakukan sesuatu yang baru. Semisal mau ke kantor, biasanya saya mencari jalan yang berbeda dan belum pernah dilalui. Nah, bagi saya yang suka makan, lebih memilih makan siang ke tempat yang bervariasi, tapi kalau dalam keadaan bokek, pilihan tepatnya di tempat makan yang hemat. Kreatif itu pilihan bukan?

Saat bekerja pilihlah prosedur kerja yang berbeda, namun masih dalam aturan kerja. Seperti saat saya menyelesaikan tugas, kadang dikerjakan di kamar kos, yang terpenting selesai dengan target.

Bagi yang sering bosan. Interior tempat kerja sering saya rubah sekehendak hati. Mengubah tata letak buku dan meja, serta membersihkanya menjadi cara yang asyik. Saat terjebak kemacetan pun bisa kita jadikan ajang kreatif, untuk sekedar melatih otak seperti membaca plat nomor kendaraan, mencoba mengira pikiran pengendara melalui gesture tubuh. Bisa juga melihat-iklan di jalanan untuk mendapatkan ide baru dan melatih visual kita. 

  

Mudah bukan untuk menjadi lebih kreatif. Setiap orang sudah punya bekal kreatifitas sejak kecil khan? Bila segala hal yang berbeda sudah menjadi kebiasaan, perlahan kita akan menemukan cara sendiri untuk kreatif. Semua yang saya lakukan di atas bukan mutlak menjadi acuan, setiap orang akan menemukan caranya sendiri. 

Bagaimana sih cara kamu untuk selalu kreatif?...